Hadith Pilihan (Pemimpin Jangan Pentingkan Diri)



Rasulullah SAW bersabda : "Akan lahir selepas aku beberapa pemimpin yang mementingkan diri sendiri dan yang melakukan perkara-perkara yang tidak disukai oleh kamu". Para sahabat bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah yang engkau hendak perintah dalam kalangan kami ini sekiranya terdapat perkara seperti itu?" Baginda SAW menjawab : "Hendaklah kamu menunaikan tanggungjawab kamu dan memohon kepada ALLAH segala hak-hak yang kamu perlukan".

(Riwayat Bukhari dan Muslim)





Saturday 10 October 2015

JAMUAN MAKAN MALAM PENGAWAS SAMTSH 2015 @ RESTORAN AL-RAWSHA



9/10/15 - Jumaat
BADAN PENGAWAS TELAH MENGADAKAN JAMUAN MAKAN MALAM DI RESTORAN AL-RAWSHA SEKSYEN 7 SHAH ALAM.BEBERAPA GAMBAR MAJLIS JAMUAN MAKAN MALAM TERSEBUT:




BERHENTI SOLAT MAGHRIB DI MASJID NEGERI




RESTORAN AL-RAWSHA







Thursday 8 October 2015

PEMIMPIN YANG TEGAS DAN BERWIBAWA


 
 

Hari-hari ini banyak kita jumpai orang yang bersilih paham tentang apa itu pemimpin yang tegas dan berwibawa, mulai dari perdebatan orang-orang di warung-warung lesehan sampai para politisi yang berdebat dalam acara di televisi yang membicarakan tentang sosok pemimpin yang tegas dan berwibawa. Semuanya beramai-ramai mendevinisikan tentang apa itu pemimpin tegas dan apa itu pemimpin berwibawa. Dari permasalahan itu pulalah maka disini saya akan menguraikan apa itu pemimpin yang tegas dan berwibawa.
Jika kita berbicara tentang pemimpin yang tegas dan berwibawa maka tak salah jika saya disini akan menguraikan terlebih dahulu tentang apa sih yang di maksud dengan seorang pemimpin?. Dalam pancasilapun maka kita akan memnemukan apa itu devinisi pemimpin. Dalam pancasila sendiri seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah:
Ing Ngarsa Sung Tuladha: Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
Ing Madya Mangun Karsa: Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
Tut Wuri Handayani: Pemimpin harus mampu mendorong orang–orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Kemudian jika kita sambungkan dengan pemahaman tentang apa itu pemimpin yang tegas. Dan disini permasalahannya adalah banyak masyarakat awam yang sering mengartikan pemimpin yang tegas sebagai pemimpin yang berbadan kekar, berjalan tegap dan bersuara lantang, padahal itu adalah penjelasan makna dari tegas yang di pandang secara tekstual. Dalam kamus bahasa indonesia sendiri tegas berarti jelas atau nyata, jadi pemimpin yang tegas menurut saya adalah pemimpin yang mampu menyelesaikan suatu permasalah dengan tindakan nyata. Dan mengenai apa itu pemimpin yang berwibawa, disini tidak sedikit orang yang membicarakan tentang hal ini yang akhirnya pemimpin yang berwibawa sendiri sering di artikan sebagai pemimpin yang berpenampilan elegant, berpangkat tinggi, dan gaya bicara yang halus. Dalam kamus bahasa indonesia sendiri berwibawa berarti di segani atau di patuhi, jadi pemimpin yang berwibawa menurut saya adalah pemimpin yang dapat bersikap bijak dalam menyelesaikan setiap masalah yang di hadapinya. Dan ketika berbicara tentang seorang yang berwibawa maka kita bisa melihatnya dari Perilaku dan kharisma seorang pemimpin tersebut karena perilaku dan kharisma seseorang akan menentukan pribadinya. Perilaku yang baik memengaruhi kharisma. Jika kedua hal dasar tersebut dimiliki, kewibawaannya akan nampak. Orang yang berwibawa biasanya low profile, tidak angkuh. Ia mampu bersikap rendah hati dan tidak terlalu menjaga jarak dengan bawahannya. Namun bukan berarti bisa disepelekan karena ia justru akan dihormati sebagai pemimpin yang berwibawa dan rendah hati. Orang yang berwibawa dihormati dan disegani orang lain. Ia mampu menyesuaikan diri di lingkungan mana pun, baik di kalangan atas maupun bawah. Hal itu nampak dalam tutur bahasa, sikap dan perilakunya. Tentu saja ini harus didukung dengan kemampuan berkomunikasi yang baik. Tidak harus jadi orang yang banyak bicara atau pendiam. Walaupun kebanyakan orang yang berwibawa awalnya memang berasal dari sikap pendiam. Namun, yang penting kita harus mampu membawa diri. Tahu kapan harus diam dan kapan harus bicara. Ia juga tahu waktu yang tepat kapan harus bersosialisasi dan kapan harus sedikit individualis. Karena tidak selamanya sikap individualis itu jelek. Asalkan seseorang mampu mengontrol diri dan tahu saat yang tepat.
Dan jika kita gabungkan dua unsur dalam kepemimpinan di atas yaitu unsur ketegasan dan unsur kewibawaan maka akan di temukan satu kesatuan yang sering di anggap sebagai kesatuan yang harus di perhatikan dalam memilih seorang pemimpin, karena pemimpin yang tegas dan bijak sering di jadikan acuhan dalam memilih suatu pemimpin, walaupun masih banyak dari kita yang belum mengerti apa itu pemimpin yang tegas dan berwibawa. Terutama pada kalangan masyarakat yang berpendidikan rendah yang tak jarang mengartikan tegas dan berwibawa secara tekstual.
Pada akhirnya kitalah yang dari kalangan akademisi yang mampu memaknai arti ketegasan dan kewibawaan yang sebenarnya pada seorang pemimpin. Maka secara tidak langsung kitapun berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk memberi tahukan tentang apa itu makna sebenarnya dari unsur ketegasan dan unsur kewibawaan pada sosok seorang pemimpin agar masyarakat yang berpendidikan rendah dapat mengetahuinya siapa sosok pemimpin yang mempunyai sikap tegas dan berwibawa.